Senin, 14 Desember 2009

Kenali Perilaku Seks Wanita Dari Gigi

Senyuman ternyata tak hanya membuat diri seseorang jauh lebih menarik, tetapi juga memiliki pesan tertentu bagi lawan jenis. Konon, hasrat seksual kaum wanita bisa diprediksi dari bentuk gigi yang tampak saat mereka tertawa maupun senyum. Jadi, jika Anda seorang wanita yang suka tertawa, Anda perlu hati-hati karena orang di hadapan Anda bisa jadi sedang membaca rahasia Anda.

Gigi kecil dan jarang-jarang

Kualitas seks yang dimiliki wanita ini cenderung biasa-biasa saja, bahkan cenderung pasrah jika diajak berhubungan oleh pasangannya. Perangai yang tak mau mengalah membuatnya 'semau gue' dalam bercinta.

Gigi sedang dan rata

Wanita pemilik jenis gigi seperti ini selalu berorientasi pada kepuasan pasangannya. Ia sangat 'lihai' untuk urusan ranjang dan tahan lama dalam bercinta. Bagi kaum lelaki yang memiliki pasangan seperti ini harus pandai mengimbangi permainannya dan memiliki power lebih agar bisa saling memuaskan.

Gigi besar dan jarang-jarang

Tipe wanita ini seringkali mendominasi atau agresif dalam permainan ranjang. Sikap manja yang berlebihan dan terkadang dibuat-buat bisa jadi membuat pasangannya merasa kesal. Bahkan, jika hasrat seksualnya tak terpenuhi, ia seringkali marah-marah dan berusaha keras agar keinginannya terpenuhi. Pria yang memiliki pasangan bertipe ini hendaknya sabar menyikapi segala kelakuannya.

Gigi maju ke depan

Dalam urusan ranjang, wanita bertipe gigi seperti ini termasuk golongan wanita yang agresif, namun sangat penuntut dan mudah mengeluh. Kalau giginya kecil, biasanya masih bisa ditoleransi, artinya tidak terlalu 'memeras' suami. Namun, jika bentuk giginya besar-besar, ia mudah mengeluh bahkan mencaci-maki jika pasangannya tak mampu memuaskannya.

Gigi gingsul

Dalam urusan seks, wanita ini sangat pintar membahagiakan pasangannya dan sangat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya. Pada dasarnya, wanita yang memiliki gigi gingsul ini enak diajak bicara dan pengetahuannya luas, sehingga menjadi nilai plus tersendiri dalam berhubungan seks. Sikapnya yang agak kekanak-kanakan menambah rasa 'gemes' bagi pasangannya.

Gigi tampak masuk ke dalam

Sikap pendiam dan pemalu dari wanita bertipe ini membuat banyak kaum pria makin penasaran untuk 'membuka' dan memancing gairahnya. Sayangnya, wanita bertipe gigi seperti ini agak pasif, termasuk untuk urusan ranjang. Sehingga bagi si pasangan prianya harus memiliki kesabaran ekstra dan juga kemampuan untuk merangsang agar wanita ini menjadi aktif.

Gigi kecil dan rancak

Sifat wanita bertipe ini sangat menyenangkan dan mengutamakan keindahan, sehingga ia berusaha memberikan perhatian penuh terhadap pasangannya. Apalagi didukung dengan tipe wajah yang imut alias 'babyface' membuat pasangannya mabuk kepayang. Untuk urusan ranjang, wanita ini selalu dapat mengimbangi keinginan pasangannya.

Nah, semoga uraian di atas bisa membantu Anda para pria untuk bisa mengenali perilaku seks pasangan Anda. Perlu diingat bahwa apa yang telah disampaikan di atas bukanlah suatu dalil atau teori yang paten, namun merupakan gambaran umum yang sering terjadi. Hal yang paling utama dalam pencapaian hubungan pasutri yang harmonis adalah perasaan kasih dan sayang, yang diimbangi dengan pengertian, keterbukaan dan kedewasaan

Kamis, 10 Desember 2009

16 rahasia kecil dibalik ciuman

1. Berciuman menggerakkan 29 otot wajah, dengan kata lain, dengan berciuman, anda akan lebih muda, karena mencegah kerutan di wajah!

2. Pasangan yang berciuman saling menukarkan zat seperti lemak, mineral, dan protein pada saat berciuman. Hal ini akan mendorong pembuatan antibodi, yang akan digunakan untuk melawan berbagai macam penyakit. Jadi berciuman itu ekstra sehat!

3. 66 persen pasangan menutup mata saat berciuman, sedangkan sisanya sangat menikmati bagaimana emosi menjalari wajah pasangan mereka.

4. Menurut statistik Amerika, seorang wanita akan mencium setidaknya 80 orang laki laki sebelum akhirnya menikah

5. Ciuman romantis akan membakar 2-3 kalori, sementara French Kiss akan membuang 5 kalori, dengan kata lain, semakin sering anda berciuman, semakin banyak kalori anda terbakar.

6. Sensitifitas bibir 200 kali lebih tinggi daripada jari anda!

7. Para pria yang mencium istrinya sebelum berangkat kerja, akan memiliki usia 5 tahun lebih lama, sedangkan pria yang hanya menutup pintu ternyata lebih cenderung terlibat masalah kecelakaan di jalan.

8. Berciuman penuh gairah selama 90 detik akan mengangkat tekanan darah dan meningkatkan detak jantung. Hal ini juga akan meningkatkan level hormon dalam darah, jadi akan menambah usia 1 menit! Mau panjang umur? Sering-sering berciuman ya!

9. French Kiss adalah tipe ciuman yang disebut sebagai 'jembatan jiwa', dalam ciuman tipe ini, bukan hanya bibir yang bergerak, tapi lidah juga lho!

10. Pada saat orang eskimo saling bertemu, mereka tidak hanya sekedar menggesekkan hidung. Pada saat hidung bertemu, bibir juga terbuka. Pada saat ini mereka akan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kuat-kuat. Dengan cara ini mereka akan menikmati aroma tubuh masing-masing pasangan.

11. PDA (Public Display of Affection), termasuk berciuman, biasanya kurang diterima di Jepang, Taiwan, Cina dan Korea (juga di negara kita kan). Di Jepang, sebelum berciuman, mereka harus menjaga jarak, saling membungkuk, barulah kemudian berciuman di bibir selama sedetik!

12. Tubuh mereka yang berciuman akan memproduksi suatu zat yang memiliki kekuatan 200 kali lipat morfin. Oleh karena inilah, mereka yang berciuman seringkali merasa kebahagiaan dan kegembiraan yang luar biasa.

13. Berciuman bikin anda rileks dan mengurangi stress! Anda stress? Cium dong rekan kerja Anda! :)

14. Sepanjang hidupnya, manusia rata-rata menghabiskan waktu selama dua minggu untuk berciuman

15. Ciuman selama satu menit akan menghabiskan 26 kalori dalam tubuh anda!

16. 50% orang di dunia ini, pertama kali merasakan ciuman penuh cinta di bawah 14 tahun! (pravda/ari)

jembatan wheatstone

2.1 Pengertian Arus
Kuat arus listrik yaitu banyaknya muatan positif yang berpindah pada satuan waktu. Tiga hal penting tentang arus listrik :
• Arah arus listrik mengikuti pergerakan muatan positif.
• Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
• Arah arus listrik berlawanan dengan elektron.
Satuan waktu, dibagi dengan muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.


I = Kuat Arus
Q = Banyaknya muatan listrik
T = Waktu (Sekon)
Pada zaman dahulu, arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita tahu bahwa arus listrik yang dihasilkan itu dari aliran elektron yang bermuatan negatif kearah yang sebaliknya.
Arus listrik yaitu aturan partikel-partikel yang bermuatan listrik. Syarat-syarat arus listrik adalah adanya beda potensial antara dua kutub pada rangkaian tertutup
2.2 Pengertian Power Supply
Uninterrutible Power Supply disingkat dengan UPS adalah alat yang menyediakan atau mengalirkan listrik secara terus menerus dan tidak terputus pada computer. Alat ini tersambung pada outlet listrik dan dihubungkan dengan computer.
Power adalah sumber daya, pembangkit daya, biasanya diartikan sebagai sumber listrik, kekuasaan pangkat daya dan kuasa.
Power konektor adalah pin yang menyambungkan motherboard dengan power supply pada casing computer,
Supply Change Management disingkat SCM. Solusi untuk menekan biaya inventori, mengefisienkan system operasional perusahaan.
High Power Amplifier adalah alat penguat daya atau sinyal berkualitas tinggi.

2.3 Pengertian Hukum Ohm
Didalam logam pada keadaan suhu tetap, rapat arus I berbanding lurus dengan medan listrik. Hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan disebut “Hukum Ohm”. Ditemukan oleh George Simon Ohm dan dipublikasikan pada sebuah paper pada tahun 1827. the galvanic Circuit Investigated Mathematically, prinsip ohm adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, Ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antar tegangan, arus dan hambatan yang salaing berhubungan.
Hukum Ohm :

- Tegangan dinyatakan dengan nilai volt, disimbolkan E dan V.
- Arus dinyatakan dengan Ampere, disimbolkan I
- Hambatan dinyatakan dengan Ohm, disimbolkan R.


Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus kearah J (misalnya panjang konduktor besar sekali dibanding dengan luas penampangnya), maka J dapat dianggap sama pada seluruh bagian penampang hingga I = J . A maka untuk beda potensial berlaku ΔV = ∫E . dl dan juga integrasi diambil sepanjang suatu garis gaya ΔV = ∫E . dl
Terlihat bahwa faKtor yang berupa integrasi hanya tergantung dari konduktornya dan merupakan sifat khusus konduktornya dan biasa disebut sebagai tahanan (R) atau resistansinya. Dapat dituliskan V = I . R



2.4 Pengertian Hukum Kirchoff
Hukum kirchoff terbagi menjadi dua, yaitu:
2.4.1 Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.”


Jumlah I masuk = I keluar

2.4.2 Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol …”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisa digunakan atau diserap.


2.5 Pengertian Hambatan Jenis
Resistor merupakan penghantar yang bentuknya mudah dicirikan, terutama oleh hambatannya yang disebut penghambat / resistor. Biasanya, dilambangkan dengan . Penghambat dapat dihubungkan antara satu dengan yang lain membentuk jaringan hambatan.


2.6 Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk deteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat itu kerjanya tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam medan magnet.
Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai Oersted yaitu jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada waktu ini.





2.7 Pengertian Jembatan Wheatstone
Jembatan wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarnya). Kegunaan dari jembatan wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang . Cara kerja dari jembatan wheatstone adalah sirkuit listrik empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua titik diagonal yang lain dimana galvanometer ditempatkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan besarnya suatu hambatan dengan menggunakan metode jembatan wheatstone dimana prinsip dari metode ini adalah berdasarkan hukum ohm dan menentukan harga tahanan sebagai fungsi dari perubahan suhu.

mikroorganisme

2.1.PENGERTIAN MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan
Bentuk kehidupan yang kecil disebut mikroorganisme, missal : bakteri, protozoa, virus, khamir, dan jamur, protozoa, beberapa ganggang
Mikroorganisme adalah organisme berukuran renik
Mikroorganisme adalah pada dimensi yang hanya bisa dilihat secara mikroskopis

2.2.MACAM-MACAM MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN
mikroorganisme terdiri dari:
 Bakteri
Bakteri banyak terdapat pada unit pengolahan biologi dengan biofilter dan pada Lumpur aktif,bakteri berfungsi untuk mendegradasi zat organic.
 Jamur
Jamur lebih banyak terdapat pada biofilter daripada lumpur aktif.Jamur muncul pada kondisi pH rendah.
 Alga
Alga biasanya terdapat pada permukaan biofilter dengan syarat terdapat makanan cukup.
 Protozoa
Protozoa lebih banyak terdapat pada biofilter. Pada unit pengolahan Lumpur aktif kehadiran protozoa sangat dipengaruhi oleh karakteristik air limbah yang akan diolah

2.3.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
 Faktor Intrinsik
Faktor intrinsic meliputi pH(ukuran keasaman), aktivitas air (aw), bahan anti mikroba, dan struktur bahan makanan.
 Ukuran keasaman atau pH adalah log 10 konsentrasi hydrogen.Lazimnya bakteri tumbuh pada pH sekitar netral(6,5-7) sedangkan kapang dan ragi pada pH 4,0-6,5.
 Aktivitas air(aw) adalah perbandingan antara tekanan uap larutan dengan tekanan uap air solven murni pada temperatur yang sama(aw=p/po).
 Beberapa unsure dalam bahan makanan mempunyai sifat anti mikroba.Susu sapi mengandung laktoferin, konglutinin, lisozim, laktenin, dan system laktoperoksidae. Bahan anti mikroba dalam telur adalah lisozim, konalbumin, ovemukoid, dan avidin.
 Struktur bahan makanan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme misalnya lemak karkas,dan kulit pada karkas unggas dan karkas babi dapat melindungi daging dari kontaminasi mikroorganisme.
 Faktor Ekstrinsik
Faktor Ekstrinsik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu penyimpanan dan faktor luar lainnya yang pada prinsipnya berhubungan dengan pengaruh atmosferik seperti kelembaban,tekanan gas/keberadaan gas,juga cahaya dan pengaruh sinar ultraviolet.
 Berdasarkan suhu optimumnya,mikroorgsnisme dibagi menjadi psikrofil dengan suhu optimum kurang dari +20oC,mesofil(+20oC s/d +40oC) dan termofil (lebih dari +40oC). Pada suhu minimum terjadi perubahan membran sel sehingga tidak terjadi transport zat hara. Sebaliknya pada suhu maksimum terjadi denaturasi enzim, kerusakan protein, lipida pada membran sel yang menyebabkan lisisnya mikroorganisme.
 Kelembaban lingkungan penting bagi aw bahan makanan dan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan bahan makanan.Ruang penyimpanan yang memiliki Rh rendah akan menyebabkan bahan makanan yang tidak dikemas mengalami kekeringan pada permukaannya dan dengan demikian mengubah nilai aktivitas airnya.
 Penyimpanan bahan makanan diruang terbuka meningkatkan kadar CO2 sampai 10% yang dapat dicapai dengan menambahkan es kering(CO2) padat.Penghambatan oleh CO2 meningkat sejalan dengan menurunnya suhu karena solubilitas CO2 meningkat pada suhu rendah.
 Adanya cahaya dan sinar ultraviolet dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan kerusakan toxin yang dihasilkannya,misalnya pada Aspergillus ochraceus.
 Faktor Proses
Semua proses teknologi pengolahan bahan makanan mengubah lingkungan mikro bahan makanan tersebut. Proses tersebut dapat berupa pemanasan, pengeringan, modifikasi pH,penggaraman,curing,pengasapan,iradiasi,tekanan tinggi,pemakaian medan listrik,dan pemberian bahan imbuhan pangan.
 Faktor Implisit
Faktor lain yang berperan adalah faktor implisit yaitu adanya sinergisme atau antagonisme diantara mikroorganisme yang ada dalam “lingkungan” baham makanan.Interaksi antar mikroorganisme untuk memperoleh ruang dan nutrien dapat saling mendukung maupun saling menghambat.


2.4.PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi adalah perlakuan untuk meniadakan kesanggupan berkembangbiak pada hewan atau manusia dengan menghilangkan alat kelamin atau menghambat fungsinya.
Sterilisasi adalah mematikan semua bentuk kehidupan pada daerah tertentu
Sterilisasi adalah proses untuk membuat keadaan menjadi steril:mematikan semua bentuk kehidupan
Sterilisasi adalah proses membuat steril;mematikan semua bentuk kehidupan
2.5.PENGERTIAN MEDIA+PCA
Media adalah bahan untuk kultur bakteri,sel atau jaringan
Media adalah zat hara yang mengandung protein,karbohidrat,garam,air dan lain-lain,baik berupa cairan maupun yang dipadatkan dengan penambahan gelatin atau agar-agar untuk menumbuhkan bakteri,sel,kalus,atau jaringan tumbuhan
Pada praktisnya,semua media tersebut secara komersial dalam bentuk bubuk seperti PCA(Plate Count Agar)
PCA adalah media kultur mikroba dalam bentuk padat,misalnya agar
PCA adalah media untuk menumbuhkan bakteri dalam sampel dengan menghitung unit koloni pada media kultur padat
2.6.CARA PERHIRTUNGAN BAKTERI
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur atau menghitung jumlah jasad renik, yaitu : perhitungan massa sel secara langsung (cara volumetrik, cara gravimetrik, turbidimetri atau kekeruhan).
Metode volumetrik dan gravimetrik, pengukuran volume dan berat sel dilakukan terlebih dahulu dengan menyaring mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, bila substrat tempat tumbuhnya banyak mengandung padatan,

morfologi dan fisiologi ikan nila dan tikus

2.1. Ikan Nila
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969 dna kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan dibeberapa waduk di Indonesia. Nama ilmiah pada ikan Nila adalah Oreochromis Niliticus, dan di dalam Bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan sebutan Nile Tilapia. Keramba jala apung untuk memelihara ikan Nila di Ranu Pakis, Klakah, Lumajang. Ikan pemeliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 cm jari-jari
Ikan Nila termasuk kelompok ikan tilapial (Trewavas, 1982). Dalam penelitian ini digunakan ikan nila hitam varietas GIFT (Genetic Improvements for Farmers Tilapia) ikan nila ini banyak dibudidayakan di berbagai daerah, selain itu mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik diberbagai jenis air, contohnya hidup di air tawar, air payau, dan air laut. Ikan ini juga tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat omnivora dan mampu mencerna makanan secara efisien. Pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap serangan penyakit. Ikan ini memiliki kebiasaan yang unik setelah memijah

2.1.1. Klasifikasi Ikan Nila


Klasifikasi ikan Nila adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleosin
Ordo : Percormorphii
Sub Ordo : Percoidae
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis Niloticus
Common Name : Nile Tilapia
Local Name : Nila


2.1.2. Morfologi dan Anantomi
2.1.2.1. Morfologi
Morfologi ikan nila yaitu memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah bertikal (kompres) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembuhkan. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk membuat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe ctenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, begitu pun bagian analnya. Dengan posisi sirip anal di belakang sirip dada (abdorminal)
Ikan nila memiliki tulang kartilago kranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Eksoskleton Ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit. Elasmobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Tulang palato-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah
2.1.2.2. Anatomi
Organ-organ internal ikan adalah jantung, alat-alat pencerna, gonad, kandung kemih, dan ginjal. Alat pencernanya terdiri atas aesopaghus, perut besar, usus halus, pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum merupakan selaput (membran) yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang jika ikan sedang disiangi
Bentuk badan ikan nila adalah pipih kesamping memanjang. Mempunyai garis vertikal 9-11 buah, garis-garis pada sirip ekor berwarna hitam sejumlah 6-12 buah. Pada sirip punggung terdapat garis-garis miring. Linea literalisnya terputus jadi dua bagian dan dilanjutnya dengan garis yang terletak di bawah. Letak linea literalis memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada garis rusuk 39 buah. Tipe sisik ctenoid. Bentuk sirip ekor perpinggiran tegak

2.1.3. Sistem Pencernaan
Kanal alimentari memanjang dari rongga mulut sampai tenggorokan melalui oesophagus, perut besar, usus halus, dan berakhir pada anus. Dinding oesophagus perut besar dan usus halus dibentuk oleh benang-benang otot yang halus yang merupakan jaringan pengikat yang lentur. Bagian dalam perut besar dan usus halus terdapat halus terdapat selaput sepalut yang mengandung kelenjar-kelenjar keal yang mengeluarkan cairan pencerna. Kelenjar-kelenjar pada perut besar mengeluarkan cairan yang bersifat asam, yang banyak mengandung pepsin dan asam klorida. Sementara kelenjar yang terdapat pada usus halus mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang benyak mengandung enterokinase yaitu sejenis enzim. Pada bagian luar usus halus tersimpan enzim-enzim yang berasal dari hati yang yaitu tripsin dan yang berasal dari pankreas yaitu lipase, dan di samping itu juga tersimpan enzim amilase. Pada beberapa ikan tidak dijumpai adanya perut besar, sehingga fungsinya digantikan usus halusnya, misal pada ikan karper
Sistem pencernaan pada vertebrata termasuk ikan teridiri atas dua bagian besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencarnaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esofagus hanya pendek, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa, hati, dan pankreas. Oleh sebab itu ikan hidup di air maka tidak memerlukan banyak kelenjar mulut untuk membasahi makanannya, namun masih ada beberapa kelenjar mukosa. Esofagus ikan biasanya sangat pendek
2.1.4. Sistem Ekskresi
Tubuh ikan air tawar lebih hipertonis dari lingkungannya sehingga air banyak yang masuk lewat permukaan tubuhnya, akibatnya ikan ini sedikit minum air. Dan urin yang dihasilkan banyak dan encer. Untuk mendapatkan air dan garam dari makanan, air masuk secara osmosis lewat permukaan tubuhnya
Konsentrasi larutan dalam tubuh lebih besar dengan yang ada di lingkungan supaya mencegah masuknya air dan kehilangan garam agar tidak minum, kulit diliputi mucus, osmosis melalui insang, produksi urin encer, pompa garam melalui sel-sel khusus pada insang

2.1.5. Sistem Reproduksi
Pada ikan betina mempunyai indung telur sedangkan ikan jantan mempunyai testis. Baik indung telur maupun testis ikan semuanya terletak pada rongga perut di sebelah kandung kemih dam kanal alimentari. Keadaan gonad ikan sangat menentukan kedewasaan ikan. Kedewasaan ikan meningkat dengan makin meningkatnya fungsi gonad
Ikan Nila umumnya mempunyai sepasang gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut di sebelah bawah ginjal. Pada saat ikan nila bertelur dan sperma dikeluarkan oleh ikan jantan, pada saat itu pula terjadilah fertilasi di luar tubuh induknya (eksternal) yaitu di dalam air tempat dimana ikan itu berada, kemudian mengerami telur di dalam mulutnya antara 4-5 hari dan telur tersebut menetas 3-4 hari. Telur ikan yang dibuahi dan menetas dinamakan larva. Larva tersebut mempunyai kuning telur yang masih menempel pada tubuhnya digunakan sebagai cadangan makanan untuk awal kehidupannya
2.1.6. Jenis, Bagian dan Fungsi Sisik
Sisik ikan terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar tipis merupakan epidermis dibentuk oleh sel-sel epithelial. Pada epidermis diketemukan kelenjar-kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir. Lapisan di bawahnya adalah dermis, kutin, dan klorium. Sisik ikan terbentuk dari lempeng-lempeng tulang rawan yang lentur dan saling tumpang tindih. Ada empat jenis tipe sisik, yaitu plakoid, ganoid, sikloid, dan stenoid. Sisik ganoid berbentuk rhombis, pada permukaannya terdapat lapisan dentin yang disebut ganoin.
Ada beberapa lapisan denti yang dikenal, yaitu:
1. Sisik kosmoid merupakan sisik ikan ada bangsa Crossopterygi yang telah punah
2. Sisik ganoid
3. Sisik Planoid
4. Sisik Leptoid
Bentuk badan ikan nila adalah pipih kesamping memanjang. Mempunyai garis vertikal 5-11 buah, garis-garis pada sirip ekor berwarna hitam sejumlah 6-12 buah. Pada sirip punggung terdapat garis-garis miring. Linea literalisnya terputus jadi dua bagian dan dilanjutnya dengan garis yang terletak dibawahnya. Letak linea literalis memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada garis rusuk 5 buah. Tipe sisik adalah etenoid. Bentuk ekor berpinggiran tegak
2.2. Tikus
2.2.1. Klasifiksi Tikus


Klasifikasi ilmiah tikus adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Malalia
Ordo : Rodentia
Sub Famili : Muroidea
Famili : Muridae Linnaeus
Common Name : Mus Musculus

2.2.2. Morfologi dan Anatomi
Morfologi pada tikus adalah kepala, badan, dan ekor terlihat jels. Tubuhnya tertutup rambut, tetapi ekornya bersisik dan kadang-kadang berambut. Binatang ini mempunyai sepasang daun telinga, mata, bibir kecil, dan lentur. Di sekitar hidung terdapat misae. Badan tikus berukuran kecil (600mm), sehingga binatang ini sering disebut sebagai mamalia kecil. Berdasarkan ukuran badannya, dikenal tikus besar atau sedang, dan kecil

2.2.3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada vertebrata termasuk ikan terdiri atas dua bagian besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esofagus hanya pendek, lambung, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa, hati, dan pankreas. Gigi sudah berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Bentuk gigi ikan pari dan chimaera, seperti lempengan berbentuk kerucut yang berguna untuk menghancurkan mollusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut. Lempengan analog juga ditemukan pada dipnoi. Letak gigi pada ikan yang lebih maju agak ke arah palatum dan ke arah faring
Bila ditinjau secara umum sistem pencernaan pada hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang dimulai dari bagian mulut sampai ke anus. Adapun organ-organnya adalah rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan illeum, usus kasar yang terdiri dari kolon dan rektum, serta usus buntu yang pertumbuhannya rudimen pada sebagian hewan tetapi pada hewan-hewan tertentu seperti pada bangsa aves, pada bagian kerongkongnya terjadi pelebaran menjadi tembolok atau disebut ingler usus yang berfungsi untuk menyimpan makanan sementara
2.2.4. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada vertebrata lainnya melibatkan organ paru-paru, kulit, ginjal, dan hati.
1. Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya amonia.
2. Paru-paru (pulmo)
fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme. Karbondioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkat oleh darah lewat vena untuk dibawab ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdisfusi di alveolus.
3. Hati (hepar)
Hati disebut juga sebagai alat ekskresi disamping sebagai kelenjar dalam sistem pencernaan.
4. Kulit (cutis)
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringan yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme.

2.2.5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi jantan adalah sebagai berikut:
 Bagian luar
1) Penis, gland penis, dan saluran genital
2) Skrotum yang didalamnya terdapat testis.
 Bagian dalam
1) Testis : didalamya terdapat saluran halus tubulus semuniferus tempat spermatogenesis berlangsung
2) Saluran reproduksi:
­ Epididimis
­ Vase diferensia bermuara di dalam uretra
­ Uretra
­ Kelenjar Assesorius
Sistem reproduksi betina adalah sebagai berikut:
 Bagian luar
1) Lubang vagina
2) Klitoris merupakan muara saluran kemih
3) Bibir
 Bagian dalam
1) Duarium
2) Saluran reproduksi
­ Oviduk: berliku-liku terdapat dekat ovari
­ Uterus : berbentuk sepasang tabung lurus bertemu pada salah satu ujungnya.
3) Kelenjar Assesorius
­ Kelenjar bertholin: terletak ke arah dalam vagina
­ Kelenjar klitoris

siklus karbon

2.1 PENGERTIAN SIKLUS KARBON
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon diperlukan antara biosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang sama meskipun hingga kini masih belum diketahui)
2.2 GAMBAR SIKLUS KARBON DAN PENGERTIANNYA
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir adalah atmosfer biosfer teresterial (biasanya termasuk pula fresh water system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon), lautan (termasuk karbon organik terlarut dalam biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil)). Pergerakan tahunan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengandung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kola mini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer


Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbondioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar0,04% dlam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas arti fisial atau buatan). Gas-gas adalah gas rumah kaca yang kosentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global. Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara :
• Ketika matahari, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan cepat.
• Pada permukaan laut kea rah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya, CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut dan interior laut.
• Di laut bagian atas (upper ocean) pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa jenis organisme membentuk cangakang kabonat dan bagian tubuh lain yang keras. Proses ini menyebabkan aliran karbon ke bawah.
• Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik, karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut yang dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction)
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu :
• Melalui pernapasan oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan penguraian glukosa di dalamnya menjadi karbondioksida dan air.
• Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan.
• Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbondioksida.
• Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbondioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
• Erupsi vulkanik akan melepaskan gas ke atmosfer

2.3 SIKLUS KARBON DALAM HUBUNGAN DENGAN PRODUSEN DAN KONSUMEN PERAIRAN
Karbon di perairan dalam bentuk karbondioksida. Selain diperlukan produsen untuk fotosintesis(menghasilkan O2 dan karbohidrat), ia juga berperan dalam beberapa hal di laut, yaitu:
1. Pembentukan cangkang dari berbagai jenis hewan laut
2. Mengatur pH di laut.
3. Membantu dalam pembentukan batu keras.
Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan menggunakan karbondioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Hamper sebagian besar autotrof menggunakan air laut, matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Autotrof yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan dan di perairan adalah photoplankton
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN SIKLUS KARBON
Faktor-faktor yang menyebabkan siklus karbon adalah :
1. Pembakaran bahan fosil meningkatkan konsentrasi CO2 di bumi sehingga melampaui tingkat-tingkat alamiah biarpun tidak beracun seperti halnya CO tetapi CO2 dapat berakibat naiknya suhu bumi. Pembakaran lahan fosil seperti batubara dan inyak bumi banyak memberikan CO2 ke udara.
2. Sebaliknya hutan dan lingkungan hijau makin berkurang akibat pembangunan jalan dan bangunan. Kemampuan fotosintesis yang mengurangi kadar CO2 udara akan menurun. Akibatnya daur (siklus) karbon akan terganggu. Sifat hutan yang ada akan berpengaruh pada kondisi udara di hari depan. Peningkatan jumlah CO2 dan mendorong pertumbuhan tanaman lebih cepat, dimana kenaikan fotosintesi akan mengurangi jumlah CO2 di udara

limnologi

PENGERTIAN LIMNOLOGI
Limnologi berasal dari bahasa Yunani “Limne” artinya genangan air, yang berarti bias kolam, rawa atau danau. Limnologi mempelajari tentang system perairan, di dalamnya termasuk danau dan kolam air tawar, danau dan kolam air asin, rawa, sungai (rivers), dan aliran atau cucuran air (sterams)

PARAMETER KUALITAS AIR
1 PARAMETER FISIKA
SUHU
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, Lintang (Latitude) katinggian dari permukaan laut (attitude), waktu dalam air, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran air serta kedalaman badan air. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viscositas, reaksi kimia, evaporasi dan volanlisasi. Peningkatan suhu ini disertai dengan penurunan kadar oksigen terlarut sehingga keberadaan oksigen melakukan proses metabolisme dan respirasi .
Menjaga suhu optimal untuk pertumbuhan merupakan suatu hal yang penting. Ikan akan mengalami kerentanan terhadap penyakit pada suhu yang kurang optimal. Fluktuasi suhu yang terlalu besar akan menyebabkan ikan stress yang dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Secara umum suhu yang optimal untuk pembudidayaan ikan hias adalah 250 – 320C.
KECEPATAN ARUS
Penelitian Laboratorium menunjukkan bahwa ikan, tidak menanggapi baik terhadap arah maupun kecepatan arus air, kecuali baik ikan dengan penglihatannya mempunyai pilihan contoh dasar lautan ada pemangsa dan sebagainya. Namun ikan bergerak menuju arus medan geolithe dalam perjalanan panjang
Kecepatan arus aliran air adalah parameter fisika yang dapat dijadikan pembeda beberapa ekosistem perairan tawar, perbedaan utama ekosistem lentik dan letik adalah arus
KECERAHAN
Kecerahan merupakan ukuran transparasi perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchidisk
Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam air dan dinyatakan dengan (%), dari beberapa panjang gelombang di daerah spectrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekita 1 meter, jatuh agak lurus pada permukaan air
skativikasi kolam air pada perairan tergenang yang diakibatkan oleh intensitas cahaya yang masuk ke perairan dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Lapisan eutropik, yang merupakan lapisan yang masih mendapat cukup cahaya matahari.
2. Lapisan kompensasi adalah lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari intensitas cahaya permukaan.
3. lapisan preofundal, yaitu lapisan yang terletak di bawah lapisan kompensasi dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak terdapat cahaya (afotik).

2 PARAMETER KIMIA
pH
pH adalah logaritma negative dari konsentrasi ion hydrogen, dinyatakan dalam gram ekuivalen
Derajat kesamaan lebih dikenal dengan istilah pH. pH yaitu logaritma dari kepekaan ion-ion H (hidrogen) yang terlepas dalam suatu cairan. Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktivitas ion hydrogen dalam larutan tersebut dan dinyataka sebagai konsentrasi ion hydrogen (dalam mol perliter) pada suhu tertentu
Kesamaan atau yang popular disebut pH sangat berberapn dalam kehidupan ikan. Pada umumnya pH yang cocok untuk semua jenis ikan berkisar antara 6,7 – 8,6. Namun ada jenis ikan karena lingkungan hidup aslinya dirawa-rawa mempunyai ketahanan untuk bertahan hidup pada kisaran pH yang sangat rendah ataupun tinggi yaitu antara 4 – 9, misalnya ikan sepat siam
DO
Oksigen adalah unsure vital yang diperlukan oleh semua organisme untuk respirasi dan sebagai zat pembakar dalam proses metabolisme. Kandungan oksigen dalam air yang ideal adalah antara 3 – 7 ppm
Semua DO terikat dengan Mn, sehingga konsentrasi MnO2 sebanding dengan konsentrasi O2. Demikian konsentrasi MnO2, yang digunakan untuk oksidasi sebanding dengan konsentrasi O2, konsentrasi iodide ditentukan dengan titrasi dan ini sebanding dengan konsentrasi O2 yang terlarut dalam air
DO, singkatan untuk bahasa Inggris Disolved Oxygen. Oksigen terlarut, yaitu jumlah oksigen yang terlarut dalam air (dalam /mg/L). Oksigen yang larut ini diperlukan untuk menjaga kelestarian kehidupan tumbuhan dan hewan dalam air. Oksigen terlarut ini juga diperlukan untuk menguraikan senyawa organik didalam air. Kehilangan oksigen karena proses biologis ini diganti dari melarutkan udara di dalam air dan dari proses fotosintesis tumbuhan air
KARBONDIOKSIDA (CO2)
Daur karbon dapat diketahui apabila kita mengetahui daur CO2, CO32- ataupun HCO3- . CO2 yang terdapat di atmosfer mengalami difusi dan agitasi kedalaman air. CO2 terlarut dalam air dibutuhkan oleh tanaman air berklorofil serta fitoplankton untuk fotosintesa. Kemudian semua komponen butik di alam apabila telah mati akan mengalami dekomposisi oleh decomposer (pengurai). Perairan yang diperuntukkan bagi kepentingan perikanan. Sebaiknya mengandung kadar karbondioksida bebas < 5 mg/L. Tapi sebagian besar organisme aquatic dapat bertahan hidup hingga CO2 bebas mencapai 60 mg/L
Karbondioksida, nama yang sekarang lebih umum digunakan untuk gas yang dulu disebut gas asam arang. Suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari pada udara. Jikar bereaksi dengan air membentuk asam karbonat
Pada dasrnya, keberadan karbondioksida diperairan terdapat dalam bentuk gas karbondioksida bebas (CO2) Ion bikarbonat (HCO3-) Ion karbon tersebut berkaitan dengan nilai pH
ALKALINITAS
Total alkalinitas untuk perairan alami berkisar kurang dari 5 mg/L sampai lebih dari 500 mg/L. Perairan dengan total alkalinitas yan tinggi telah berkaitan dengan endapan batu kapur tanah. Nilai alkalinitas yang tinggi biasanya terdapat pada perairan daerah kerang dimana penguapan konsentrasi ion perairan lebih banyak terjadi dengan alkalinitas rendah ditemukan pada tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan organik, sebagian perairan yang tercemar bahan organik akan memiliki kadar alkalinitas yang rendah
Basa umumnya rasanya seperti sabun. Suatu zat yang dapat mengubah lakmus merah menjadi biru, senyawa yang mengandung gugusan hirdroksil (OH) yang dalam larutan melepaskan ion H-
AMONIA NITROGEN
Amonia nitrat, NH4NO3, kristal berwarna putih mudah larut dalam air, mudah meletus. Digunakan sebagi pupuk dan bahan peledak
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa keseimbangan antara ammonium dan ammonia dipengaruhi oleh pH. Semakin tinggi nilai pH akan menyebabkan keseimbangan antara ammonium dengan amoniak, yang diketahui, bersifat toksik bagi organisme air
Kadar amonimu bebas yang tidak terionisasi (NH3) pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dari 0,02 mg/L. Jika kadar ammonia bebas lebih dari 0,02 mg/L perairan bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan. Beberapa organisme akuatik dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, akan tetapi sumber untama nitrogen diperairan tidak terdapat dalam tanah dan air, yang berasl dari dekomposisi bahan (tumbuhan dan biota akuatik yang mati) oleh mikroba dan jamur. Kadar ammonia pada perairan lamai biasanya kurang dari 0,1 mg/L
ORTOFOSFAT
Dalam kimia organik awalan orto digunakan bagi asam yang mengikat molekul air paling banyak, sedangkan awalan meta digunakan bagi asam yang mengikat air paling sedikit Contoh, H3PO4 (P2O53H2O) adalah asam ortofosfat
Otofosfat yang terlarut dengan mudah bersed ia bagi tanaman, tetapi ketersediaan bentuk-bentuk lain ditentukan dengan pasti. Konsentrasi fosfor dalam air sangat rendah. Konsentrasi otofosfat yang biasanya tidak lebih dari 5-20 mg/L dan ajrang melebihi 1000 mg/L. meskipun fosfor merupakan unsur minor dalam air, manfaat biologisnya dapat dipertimbangkan sebagai elemen yang seringkali mebahas produktifitas dan ekosistem air
TOM (Total Organik Matter)
zat organik yang terdapat di dalam air bias berasal dari “
a) Alam = minyak, tumbuh-tumbuhan, serat-serat minyak dan lemak hewan, alcohol, gula, pasti, sellulosa dan sebaginya.
b) Sintesa = berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang dihasilkan dan proses-proses dalam pabrik
c) Fermentasi = alcohol, acetone, glycerol, antibiotic, asam-asam dan sejenisnya yang berasal dari kegiatan mikroorganisme dalam bahan-bahan organik.
Nutrisi organik (karbohidrat, protein, lemak dan vitamin) Beberapa digunakan jasad itu sendiri, jasad mati merupakan sumber nutrisi jasad heterotropik buangan berbentuk CO2, H2O, Alkohol, NH3 dan sebagainya. Beberapa digunakan sebagai sumber jasad heterotropik
NITRAT NITROGEN
Nitrat adalah produk akhir dari oksidasi amoniak. Nitrat ini merupakan substansi yang dapat ditoleransi oleh kebanyakan ikan, sehingga keberadaannya adapat diabaikan. Namun, bagi hewan avertebrata seperti seperti udang, nitrat ini tidak tertoleransi
Didalam erairan nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas ammonia, ammonium, nitrat, dan melekul nitrogen, dalam bentuk gas. Bentuk-bentuk tersebut tmengalami transformasi sebagai bahan dan siklus nitrogen
N2 Atmosfer ± 78%. Dalam bentk gas N2 tidak dapat digunakan oleh organisme hidup. Akan tetapi dengan bantuan “Nitrogen fixing bacteria”, N2 dan NO3 dapat digunakan oleh organisme hidup
Asam nitrat, HNO3, zat cair tidak berbau atau sediit ke kuningan, berasap, uapnya menyesakkan, korosif. Warna kuning disebabkan oleh adanya gas nitrogen dioksida jika asam itu terkena cahaya
SALINITAS
Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromide dan iodide digantikan oleh klorida dan semua bahan anorganik telah dioksidasi. Salinitas dinyatakan dalam satuan 9/kg atau promil (0/00). Nilai salinitas perairan tawar biasanya kurang dari 0,5 0/00, perairan payau antara 0,50/00 - 300/00, dan perairan laut 300/00 - 400/00. Pada perairan hipersaline, nilai salinitas dapat mencapai 400/00 - 800/00. Pada perairan pesisir, nilai salinitas sangat dipengaruhi oleh masuknya air tawar – disungai