Jumat, 04 Desember 2009

mikroorganisme, sterilisasi, media

2.1.PENGERTIAN MIKROORGANISME
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan
Bentuk kehidupan yang kecil disebut mikroorganisme, missal : bakteri, protozoa, virus, khamir, dan jamur, protozoa, beberapa ganggang
Mikroorganisme adalah organisme berukuran renik
Mikroorganisme adalah pada dimensi yang hanya bisa dilihat secara mikroskopis

2.2.MACAM-MACAM MIKROORGANISME DI LINGKUNGAN
mikroorganisme terdiri dari:
 Bakteri
Bakteri banyak terdapat pada unit pengolahan biologi dengan biofilter dan pada Lumpur aktif,bakteri berfungsi untuk mendegradasi zat organic.
 Jamur
Jamur lebih banyak terdapat pada biofilter daripada lumpur aktif.Jamur muncul pada kondisi pH rendah.
 Alga
Alga biasanya terdapat pada permukaan biofilter dengan syarat terdapat makanan cukup.
 Protozoa
Protozoa lebih banyak terdapat pada biofilter. Pada unit pengolahan Lumpur aktif kehadiran protozoa sangat dipengaruhi oleh karakteristik air limbah yang akan diolah

2.3.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
 Faktor Intrinsik
Faktor intrinsic meliputi pH(ukuran keasaman), aktivitas air (aw), bahan anti mikroba, dan struktur bahan makanan.
 Ukuran keasaman atau pH adalah log 10 konsentrasi hydrogen.Lazimnya bakteri tumbuh pada pH sekitar netral(6,5-7) sedangkan kapang dan ragi pada pH 4,0-6,5.
 Aktivitas air(aw) adalah perbandingan antara tekanan uap larutan dengan tekanan uap air solven murni pada temperatur yang sama(aw=p/po).
 Beberapa unsure dalam bahan makanan mempunyai sifat anti mikroba.Susu sapi mengandung laktoferin, konglutinin, lisozim, laktenin, dan system laktoperoksidae. Bahan anti mikroba dalam telur adalah lisozim, konalbumin, ovemukoid, dan avidin.
 Struktur bahan makanan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme misalnya lemak karkas,dan kulit pada karkas unggas dan karkas babi dapat melindungi daging dari kontaminasi mikroorganisme.
 Faktor Ekstrinsik
Faktor Ekstrinsik yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu penyimpanan dan faktor luar lainnya yang pada prinsipnya berhubungan dengan pengaruh atmosferik seperti kelembaban,tekanan gas/keberadaan gas,juga cahaya dan pengaruh sinar ultraviolet.
 Berdasarkan suhu optimumnya,mikroorgsnisme dibagi menjadi psikrofil dengan suhu optimum kurang dari +20oC,mesofil(+20oC s/d +40oC) dan termofil (lebih dari +40oC). Pada suhu minimum terjadi perubahan membran sel sehingga tidak terjadi transport zat hara. Sebaliknya pada suhu maksimum terjadi denaturasi enzim, kerusakan protein, lipida pada membran sel yang menyebabkan lisisnya mikroorganisme.
 Kelembaban lingkungan penting bagi aw bahan makanan dan pertumbuhan mikroorganisme pada permukaan bahan makanan.Ruang penyimpanan yang memiliki Rh rendah akan menyebabkan bahan makanan yang tidak dikemas mengalami kekeringan pada permukaannya dan dengan demikian mengubah nilai aktivitas airnya.
 Penyimpanan bahan makanan diruang terbuka meningkatkan kadar CO2 sampai 10% yang dapat dicapai dengan menambahkan es kering(CO2) padat.Penghambatan oleh CO2 meningkat sejalan dengan menurunnya suhu karena solubilitas CO2 meningkat pada suhu rendah.
 Adanya cahaya dan sinar ultraviolet dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan kerusakan toxin yang dihasilkannya,misalnya pada Aspergillus ochraceus.
 Faktor Proses
Semua proses teknologi pengolahan bahan makanan mengubah lingkungan mikro bahan makanan tersebut. Proses tersebut dapat berupa pemanasan, pengeringan, modifikasi pH,penggaraman,curing,pengasapan,iradiasi,tekanan tinggi,pemakaian medan listrik,dan pemberian bahan imbuhan pangan.
 Faktor Implisit
Faktor lain yang berperan adalah faktor implisit yaitu adanya sinergisme atau antagonisme diantara mikroorganisme yang ada dalam “lingkungan” baham makanan.Interaksi antar mikroorganisme untuk memperoleh ruang dan nutrien dapat saling mendukung maupun saling menghambat.


2.4.PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi adalah perlakuan untuk meniadakan kesanggupan berkembangbiak pada hewan atau manusia dengan menghilangkan alat kelamin atau menghambat fungsinya.
Sterilisasi adalah mematikan semua bentuk kehidupan pada daerah tertentu
Sterilisasi adalah proses untuk membuat keadaan menjadi steril:mematikan semua bentuk kehidupan
Sterilisasi adalah proses membuat steril;mematikan semua bentuk kehidupan
2.5.PENGERTIAN MEDIA+PCA
Media adalah bahan untuk kultur bakteri,sel atau jaringan
Media adalah zat hara yang mengandung protein,karbohidrat,garam,air dan lain-lain,baik berupa cairan maupun yang dipadatkan dengan penambahan gelatin atau agar-agar untuk menumbuhkan bakteri,sel,kalus,atau jaringan tumbuhan
Pada praktisnya,semua media tersebut secara komersial dalam bentuk bubuk seperti PCA(Plate Count Agar)
PCA adalah media kultur mikroba dalam bentuk padat,misalnya agar
PCA adalah media untuk menumbuhkan bakteri dalam sampel dengan menghitung unit koloni pada media kultur padat
2.6.CARA PERHIRTUNGAN BAKTERI
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur atau menghitung jumlah jasad renik, yaitu : perhitungan massa sel secara langsung (cara volumetrik, cara gravimetrik, turbidimetri atau kekeruhan).
Metode volumetrik dan gravimetrik, pengukuran volume dan berat sel dilakukan terlebih dahulu dengan menyaring mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, bila substrat tempat tumbuhnya banyak mengandung padatan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar